"Perasaan tidak bisa ditebak"

    Drama Nevertheless episode 3 semakin panas, kini drama tersebut menjadi perbincangan para penggembar K-Drama di sosial media karena alur ceritanya.

     Kisah asmara dari pemeran utama Park Jae-Eon dan Yoo Na-bi yang selalu ditunggu-tunggu oleh para penggemarnya disetiap minggunya.

    Diepisode sebelumnya Yoo Na-bi merasa seaakan pintu neraka terbuka untuk dirinya ketika ia harus menghadapi Park Jae-Eon.

    Mungkin diepisode sebelumnya saya nggak menuliskan mimpi Yoo Na-bi yang sedang bersama dengan Park Jae-Eon, lebih lengkapnya kalian bisa menonton.

    Kali ini diepisode 3 Yoo Na-Bi tidak lagi bermimpi, karena ia benar merasakan ciuman pertama bersama Park Jae-Eon. 

    Dari kejadian tersebut, sikap Park Jae-Eon dan Yoo Na-Bi mendadak berubah sehingga salah satu temannya Yoon Sol dan Ji Wan mencurigai dengan kedekatan mereka dan sepertinya ada sesuatu antara mereka berdua.

    Sol dan Ji Wan saling berbisik bahwa mereka sempat menghilang saat pesta dirumah Yoo Na-Bi, dan sekarang mereka melihat Yoo Na-bi dan Park Jae-Eon saling berbisik.

    Yoo Na-Bi kehilangan konsentrasi saat ia berada di kampus, Sol melihat Yoo Na-Bi nampak orang yang sedang kebingungan. Yoon Na-Bi terus menerus memikirkan kejadian semalam saat ia bersama Park Jae-Eon.

    Bahkan, Yoo Na-Bi rela mencari tahu di internet hubungan seseorang setelah berciuman. Di sisi lain, Park Jae-Eon sedang asik mengerjakan karyanya di Rumahnya.

    Park Jae-Eon semakin misterius ketika ia menerima pesan dari Sol-A yang merupakan masa lalunya (mantan pacar) yang berpesan bahwa Sol-A sudah tiba di bandara.

    Hari demi hari, kabar Park Jae-Eon tidak terdengar ditelinga Yoo Na-bi. Ia menghilang bak ditelan bumi, lalu tiba-tiba Yoo Na-Bi bertemu dengan Park Jae-Eon namun ia tidak sendirian Park Jae-Eon sedang bersama perempuan lain.

    Hari sudah berganti, kala itu Yoo Na-Bi harus fokus dan lembur untuk menyelesaikan karyanya. Ia bahkan, lupa untuk makan malam karena berusaha untuk tetap fokus dan menyelesaikan karyanya.

    Namun, secara kebetulan Yoo Na-bi juga melihat Park Jae-Eon sedang lembur mengerjakan karyanya kupu-kupu miliknya di gedung bawah.

    Yoo Na-bi tidak berani mendekat, seperti biasa ia hanya memandangi Park Jae-Eon dari kejauhan. Tak lama kemudia, Yoo Na-bi melihat Park Jae-Eon sedang mengangkat panggilan dari seseorang. Rupanya orang tersebut adalah Sol-A.

    Setelah menerima panggilan, Park Jae-Eon tak lama langsung bergegas meninggalkan pekerjaannya. Perginya Park Jae-Eon mengundang rasa penasaran Yoo Na-bi terhadapnya. Ia pun membuntuti perginya Park Jae-Eon dan ia pun melihat pria yang ia sukai sedang bertemu dengan perempuan lain.

     Tidak lain, dan tidak bukan hati Yoo Na-bi sedikit kecewa namun pertanyaan demi pertanyaan terus muncul dibenak Yoo Na-bi.

    Lalu, ia meninggalkan mereka sembari jalan mencari sesuap makanan untuk menyantap makan malamnya ia bertemu dengan juniornya di minimarket yang merupakan pekerja paruh waktu dan menyukainnya.

    Kim Eun-Han merupakan junior Yoo Na-Bi yang juga memiliki perasaan khusus terhadapnya. Kim Eun-Han pria yang baik, bahkan ia memberi susu gratis untuk Yoo Na-Bi dan memberinya semangat. 

    Tentu saja, percakapan mereka tidak sampai situ Kim Eun-Han memberanikan diri untuk memberi nomor kepada Yoo Na-Bi. Supaya kelak, Kim Eun-Han ada kesempatan untuk menghubungi Yoo Na-Bi.

    Secara tidak langsung, percakapan mereka yang dilakukan di luar minimarket disaksikan oleh Park Jae-Eon dan Sol-A di atas gedung tepat samping minimarket.

    Pandangan Park Jae-Eon yang aneh sontak menimbulkan pertanyaan dibenak Sol-A, lalu ia bertanya kepada Park Jae-Eon. Apakah Park Jae-Eon mengenal perempuan itu?

    Park Jae-Eon tidak langsung menjawab pertanyaan Sol-A, ia memalingkan pertanyaan itu dengan mengatakan bahwa Yoo Na-bi adalah salah satu senior dan temannya.

    Nampaknya, Park Jae-Eon tidak ingin ada seseorang yang mendekati Yoo Na-bi. Park Jae-Eon juga memberi tahu Sol-A bahwa perempuan itu mempunyai nama berarti kupu-kupu.

    Sol-A tidak tinggal diam, ia langsung menanggapi pernyataan Park Jae-Eon dengan sedikit meledek bahwa ia akan melepaskan kupu-kupu di rumahnya karena ia sudah memiliki kupu-kupu asli.

     Dan Sol-A menambahi bahwa itu mungkin itu adalah takdir Park Jae-Eon. Entah apa yang membuat Park Jae-Eon menghindar dari Yoo Na-Bi.

   Beberapa hari kemudian, Park Jae-Eon muncul kembali dihadapan Yoo Na-Bi dan seperti biasa ia memberikan perhatian lebih kepadanya.

    Park Jae-Eon juga membicarakan Kim Eun-Han, ia merasa cemburu bahwa Kim Eun-Han ingin mengajak Yoo Na-bi pergi menonton film romantis.

    Yoo Na-bi sedikit muak dengan sikap Park Jae-Eon yang seperti mempermainkan perasaannya. Kedekatan Kim Eun-Han dengan Yoo Na-Bi justru di respon positive dan didukung oleh teman-temannya. 

    Teman-temannya lebih suka melihat Yoo Na-Bi dekat dengan Kim Eun-Han dibanding dengan Park Jae-Eon. Sebab, Park Jae-Eon terkenal dengan lelaki tampan yang suka memikat hati perempuan tanpa menjalani hubungan yang serius dan juga tidak bisa memberi kesan romantis.

    Perlahan, Yoo Na-Bi menghapus percakapan dan nomor Park Jae-Eon di ponselnya. Hingga suatu ketika, Yoo Na-Bi jatuh sakit dan suaranya menghilang.

    Disaat kondisinya kurang baik, Yoo Na-bi juga masih sempat memikirkan keberadaan Park Jae-Eon yang berusaha menjauh darinya. Tidak hanya itu, Yoo Na-bi juga merasa dirinya sedang dipermainkan oleh Kim Eun-Han selaku juniornya. 

    Tak lama kemudian, ponsel Yoo Na-Bi bergetar ia menerima panggilan dari Park Jae-Eon. Namun, ia tak sadar siapa yang diajak bicara di panggilan tersebut, lantaran ia tak menyimpan nomor tersebut.

    Namun, Park Jae-Eon mendengar suara Yoo Na-Bi seperti orang sedang sakit, ia langsung memberi perhatian kepadanya. 

    Setelah memberikan perhatian di setiap momen apakah Park Jae-Eon benar-benar jatuh cinta pada Yoo Na-Bi? Atau itu merupakan sebagian dari permainannya?

    >> Baca Juga Sinopsis Episode 4 <<

 “Selama ini aku menjadi kuat, tapi sebenarnya aku takut sendirian dan kesepian”

Berusaha kuat dan merasa baik-baik saja di depan semua orang itu memang sangatlah melelahkan.

Setiap orang pasti memiliki permasalahan yang berbeda-beda dan semua orang akan menutupi itu  dengan topeng mereka masing-masing. 

Orang lain mengira diri kita terlihat baik-baik saja dan seolah-olah tidak ada yang terjadi apa-apa. Padahal sebetulnya sedang rapuh dan tak berdaya.

Memang mungkin aku tak seberuntung mereka, tapi belum tentu mereka sekuat diriku.

Hidup harus tetap berjalan, terkadang terlintas di benakku; mengapa dunia sekejam ini padaku? Padahal aku hanya berusaha sekuat tenaga dalam hidup. Rasanya aku ingin menyerah saja.

Apa kamu tahu? Seseorang yang menyadari bahwa ada orang yang sakit itu adalah orang yang lebih sakit. 

Terkadang kamu bisa mengobati rasa sakit orang lain itu karena mungkin perasaanmu lebih terluka darinya.

Seperti perasaanku sering terluka, setiap kali terluka aku berusaha tetap ceria, tertawa dan belajar lebih keras agar tidak kehilangan jati diriku.

Ketika orang lain bahagia karena aku, aku suka. Aku pikir dengan begitu diriku berguna, mungkin bagimu ini terdengar gila bahwa aku bisa membahagiakan orang lain sedangkan diriku sendiri belum tentu bahagia. 

Tidak banyak orang yang tahu apalagi orang tuaku bahwa selama ini aku menderita insomnia. 

Aku tidak bisa tidur nyenyak dan terkadang aku menangis semalaman. Orang lain yang melihatku berbicara seolah-olah tahu segalanya tentangku. Padahal yang paling mengenal aku adalah diriku sendiri.

Apakah seseorang bisa membiarkanku bersandar, tanpa ku bilang alasannya? Terkadang, saat aku membutuhkan seseorang mengapa aku selalu berakhir sendirian?

Apa kamu pernah berharap sepertiku; saat aku terbangun dari tidurku, berharap semuanya akan kembali baik-baik saja. Tapi setelah aku bangun dari tidurku. Ternyata, tidak ada yang berubah.

Mendengar dan merasa aku sedang sendiri dalam kesepian, membuat aku berfikir. Jadi ini yang kualami saat tumbuh dewasa.

Tulisan ini mungkin sedikit mewakili. Tapi ingat, sesulit apapun hidupmu jangan pernah menyesali apapun yang pernah membuatmu tersenyum.

Sudah itu saja, semoga kehidupanmu bisa bahagia~

Jika kalian membaca tulisan ini, mungkin itu tandanya aku sedang berada di suatu tempat yang jauh dari kehidupan manusia yang tidak diketahui oleh banyak orang. Namun nyaman untuk beberapa orang yang ingin menghilang sementara untuk melepas lelahnya menjalani rutinitas kehidupan.